Islam Mosque

Senin, 28 Februari 2011

LIR ILIR...

Lir-ilir, lir-ilir
tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore
Mumpung padhang rembulane mumpung jembar kalangane
Yo surako… surak hiyo…

 
Sayup-sayup bangun (dari tidur)
Pohon sudah mulai bersemi,
Demikian menghijau bagaikan gairah pengantin baru
Anak penggembala, tolong panjatkan pohon blimbing itu,?
walaupun licin(susah) tetap panjatlah untuk mencuci pakaian
Pakaian-pakaian yang koyak(buruk) disisihkan
Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti sore
Mumpung terang rembulannya
Mumpung banyak waktu luang
Mari bersorak-sorak ayo…

Minggu, 20 Februari 2011

Hati-Hati-lah Dengan Godaan dan Tipudaya Syaitan

Iman dan Taqwa seseorang dapat naik dan turun dinamis sesuai dengan kesungguh-sunguhannya dalam menjaga nikmat-nikmat tersebut. Didalam zaman modern seperti ini ternyata untuk menjaga nikmat-nikmat yang sangat mulia dan tinggi tersebut tidak mudah. Banyak godaan yang langsung dibisikkan oleh syaitan kedalam hati untuk mempengaruhi manusia agar secara perlahan-lahan melupakan nikmat yang sedemikian besar, sebagaimana Allah telah berpesan kepada manusia dalam firmannya yang artinya
.
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman. (QS. 7:27)
.
Syaitan yang begitu lihai menipu daya manusia dengan tipuan yang dipulas dan diputar balik sehingga banyak manusia yang tertipu oleh bisikan dan bujukan serta tipu dayanya
.
Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: “Tuhan kamu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)”. (QS. 7:20)
.
Dan tidak ada yang mampu untuk menangkal kehebatan syaitan dalam menipu daya manusia kecuali jika manusia kembali kepada jalan Allah
.
Iblis berkata:”Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (QS. 15:39)
keculi hamba-hamba Engkau yang mukhlis diantara mereka”. (QS. 15:40)
Allah berfirman:”Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban Aku-lah (menjaganya). (QS. 15:41)
Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat. (QS. 15:42)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 24:21)
.
Hanya orang-orang yang berlindung kepada Allah-lah yang dapat selamat dari tipu daya syaitan. Walaupun zaman hari ini manusia telah dibukakan oleh Allah dengan terbukanya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat luas dan sangat luar biasa besarnya, namun tetap saja manusia tidak akan mampu menghadapi godaan dan tipu daya syaitan kecuali jika mereka kembali kejalan Allah, kembali beribadah kepada Allah dan kembali menta’ati syareat yang datangnya dari Allah, Sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan As-Sunnah. Bila mereka kembali ke jalan Allah maka mereka akan mendapatkan kekuatan dari Allah untuk dapat dengan mudah menghadapi bisikan dan tipu daya syaitan
.
Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. (QS. 4:76)
Apabila kamu membaca al-Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. (QS. 16:98)
Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. (QS. 16:99)
Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. (QS. 16:100)

.
Rasulullah dan para sahabatnya telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai bukti nyata tentang kebenaran Allah dan janji-janji Allah kepada umat manusia. Dan Juga sebagai bukti tentang kebenaran Al-Qur’an sebagai firman Allah yang wajib dipelajari dan difahami serta diamalkan oleh setiap orang yang pernah lahir di muka bumi.

Sunguh sangat-sangat menyesal orang-orang yang pernah hidup di muka bumi dan belum pernah membaca Al-Qur’an Firman Allah dan As-Sunnah bimbingan yang diberikan Allah kepada Rasulullah Muhammad SAW. Sebaliknya sungguh berbahagialah orang-orang yang menemukan Al-Qur’an dan as-Sunnah dan kemudian pandai berendah diri kepada Allah Tuhan Semesta Alam dan rajin serta tekun belajar dan memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah maka hidupnya penuh dengan cahaya kemuliaan, kebahagiaan, keselamatan, ketenteraman, kedamaian, ketenangan sejak di dunia hingga di akherat. Semoga kita termasuk golongan yang mencintai Allah dan dicintai oleh Allah, Aamien…Wallahu a’lam.

Kamis, 17 Februari 2011

Hadist Arbain yang ke 5

Dari Ummul Mu’minin; Ummu Abdillah; Aisyah radhiallahuanha dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini yang bukan (berasal) darinya), maka dia tertolak. (Riwayat Bukhori dan Muslim), dalam riwayat Muslim disebutkan: siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami, maka dia tertolak.

Selasa, 15 Februari 2011

ANTARA MATA DAN HATI

Mata adalah penuntun, dan hati adalah pendorong dan penuntut. Mata memiliki kenikmatan pandangan dan hati memiliki kenikmatan pencapaian. Keduanya merupakan sekutu yang mesra dalam setiap tindakan dan amal perbuatan manusia, dan tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain.

Ketika seseorang memiliki niat untuk melakukan sesuatu yang muncul dari dalam hati, maka dia memerlukan mata sebagai penuntunnya. Untuk melihat, mengamati, dan kemudian otak ikut bekerja untuk mengambil keputusan.

Bila seseorang memiliki niat untuk melakukan amal yang baik, maka mata menuntunnya kearah yang baik pula. Dan bila seseorang berniat melakukan suatu perbuatan yang tidak baik, maka mata akan menuntunnya kearah yang tidak baik pula.

Sebaliknya bisa pula terjadi, ketika mata melihat sesuatu yang menarik, lalu melahirkan niatan untuk memperoleh kenikmatan dari hal yang dilihatnya, maka hati akan mendorong mata untuk menjelajah lebih jauh lagi, agar dia memperoleh kepuasan dalam memandangnya. Sehingga Allah SWT memberikan kepada kita semua rambu-rambu yang sangat antisipatif, yaitu perintah untuk menundukkan pandangan: "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".

"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya." (QS. An Nuur: 30-31)

Demikianlah hal yang terjadi, sehingga ketika manusia terpuruk dalam kesesatan, maka terjadilah dialog antara mata dan hati, seperti yang dituturkan oleh seorang ulama besar Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah dalam bukunya "Taman Orang-orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu".

Hati berkata kepada Mata
Kaulah yang telah menyeretku kepada kebinasaan dan mengakibatkan penyesalan karena aku mengikutimu beberapa saat saja. Kau lemparkan kerlingan matamu ke taman itu, kau mencari kesembuhan dari kebun yang tidak sehat, kau salahi firman Allah, "Hendaklah mereka menahan pandangannya", kau salahi sabda Rasulullah Saw, "Memandang wanita adalah panah beracun dari berbagai macam panah Iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah Azza wa Jalla, maka Allah akan memberi balasan iman kepadanya, yang akan didapati kelezatannya di dalam hatinya". (H.R. Ahmad)

Sanggahan Mata terhadap Hati

Kau zhalimi aku sejak awal hingga akhir. Kau kukuhkan dosaku lahir dan batin. Padahal aku hanyalah utusanmu yang selalu taat dan penuntun yang menunjukkan jalan kepadamu. Engkau adalah raja yang ditaati. Sedangkan kami hanyalah rakyat dan pengikut. Untuk memenuhi kebutuhanmu, kau naikkan aku ke atas kuda yang binal, disertai ancaman dan peringatan. Jika kau suruh aku untuk menutup pintuku dan menjulurkan hijabku, dengan senang hati akan kuturuti perintah itu. Jika engkau memaksakan diri untuk menggembala di kebun yang dipagari dan engkau mengirimku untuk berburu di tempat yang dipasangi jebakan, tentu engkau akan menjadi tawanan yang sebelumnya engkau adalah seorang pemimpin, engkau menjadi buidak yang sebelumnya engkau adalah tuan. Yang demikian itu karena pemimpin manusia dan hakim yang paling adil, Rasulullah Saw, telah membuat keputusan bagiku atas dirimu, dengan bersabda: "Sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal darah. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik pula, dan jika ia rusak, rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal darah itu adalah hati." (H.R. Bukhori Muslim dan lainnya).

Abu Hurairah Ra. Berkata, "Hati adalah raja dan seluruh anggota tubuh adalah pasukannya. Jika rajanya baik, maka baik pula pasukannya. Jika raja buruk, buruk pula pasukannya". Jika engkau dianugerahi pandangan, tentu engkau tahu bahwa rusaknya para pengikutmu adalah karena kerusakan dirimu, dan kebaikan mereka adalah karena kebaikanmu. Jika engkau rusak, rusak pula para pengikutmu. Lalu engkau lemparkan kesalahanmu kepada mata yang tak berdaya. Sumber bencana yang menimpamu adalah karena engkau tidak memiliki cinta kepada Allah, tidak menyukai dzikir kepada-Nya, tidak menyukai firman, ‘asma dan sifat-sifat-Nya. Engkau beralih kepada yang lain dan berpaling dari-Nya. Engkau berganti mencintai selain-Nya.

Demikianlah, mata dan hati, sepasang sekutu yang sangat serasi. Bila mata digunakan dengan baik, dan hati dikendalikan dengan keimanan kepada Allah SWT, maka kerusakan dan kemungkaran dimuka bumi ini tak akan terjadi. Namun bila yang terjadi adalah sebaliknya, maka kerusakan dan bala bencanalah yang senantiasa menyapa kita.

Robb, bimbinglah kami, agar kami mampu mengendalikan hati kami dengan keimanan kepada-Mu, mengutamakan cinta kepada-Mu, dan tidak pernah berpaling dari-Mu.

Kamis, 03 Februari 2011

KOST dan MAHASISWI (beserta kegiatannya), Apa hubungannya ya???

 Inilah beberapa inti sari pertanyaan yg sy tanyakan kepada responden (mahasiswi yang kost) :
1. Bagaimanakah keadaan lingkungan kostnya?
2. Apakah ada pengaruhnyan terhadap keadaan yang bersangkutan?
3. Apakah jika keluar ada acara apa itu (misal agenda kemahasiswaan atau agenda yang lain) tetap minta izin dari orang tua / langsung berangkat saja walau orang tua yang dirumah tidak tahu, karena setahu beliau  yang dirumah kita dikampus untuk kuliah?
4. Bagaimana pendapat yang bersangkutan jika anak putri (mahasiswi) terkait keluar malam adakah batasan2 tertentu? Terkhusus acara sampai menginap dsb nya di luar kost?

Jawaban dari koresponden bermacam-macam, dan setelah sy "resume" yang insyaAlloh mewakili semua jawaban yang ada, sebagai berikut :
1. Lingkungan kost rata2 sudah aman terkendali, ada aturan2 dari kost yang bersangkutan terkait apabila ada tamu putra. Bahkan ada yang kostnya di pesantren mahasiswi...
2. Sangat berpengaruh (karena lingkungan sangat berpengaruh bagi seseorang, bauk secara cepat maupun lambat). Berusaha untuk tetap mewarnai kebaikkan jangan sampai kita yang terwarnai yang kurang baik.
3. Sebagian besar masih yang tetap izin ke orang tuanya, tapi ada pula yang izin ke kakaknya :-)
walaupun ada beberapa lagi yang tidak izin ke orang tuanya :-(
4. Keluar malam gak apa asal ditemani mahrom atau ada agenda syar'i atau agenda yang bermanfaat... Yang penting masih ada batasan2 di tempat keluar malam tersebut...

Kepada semua repsonden (tidak perlu sy sebut namanya), sy ucapkan terimakasih....
InsyaAlloh kapan2, sy minta pendapatnya lagi ^_^
Semoga bermanfaat bagi semuanya....